telusur.co.id, Asahan - Hembusan angin dari tepi sungai tak menyurutkan rasa sedih keluarga Ishariyani (37) warga Jl. Sei Asahan, Kelurahan Tegal Sari, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, seorang IRT yang telah hilang diduga hanyut di aliran Sungai Silau. Bahkan kesedihan semakin meluap karena hingga kini Ishariyani belum ditemukan.
Deru mesin perahu karet milik BPBD Asahan dan Tim SAR terus berbunyi di aliran sungai silau, menyisir sungai untuk mencari jejak Isriani.
Sedihnya, Ishariyani memiliki 3 anak yang masih kecil-kecil. Yaitu, Ari (14), Risky (10) dan Nurwulan (8). Sementara, sang suami sedang merantau di negeri Jiran ,(Malaysia) sejak 6 bulan yang lalu.
Beberapa hari sebelumnya, Ishariyani sempat terlihat aneh di mata keluarga dan tetangga. Biasanya selalu saling sapa. Akan tetapi, di akhir-akhir ini sempat diam saja walau ditegur oleh keluarga.
Adik Ishariyani bernama Heri Junaidi saat ditemui wartawan, Rabu (25/11) menjelaskan, Ishariyani selama ini telah menyimpan penyakit aneh seperti kejang-kejang.
"Kakak kami ini gak bisa banyak pikiran bang, kalau banyak pikiran dia selalu kejang-kejang seperti kesurupan," jelas Heri.
Dari itu, kuat dugaan keluarga, Ishariyani tenggelam karena penyakitnya kumat saat mencuci pakaian di aliran sungai tersebut.
"Kalau berenang bisa, tapi kemungkinan kakak kami ini hanyut karena penyakitnya kumat," kata Heri.
Saat kejadian, Ishariyani sedang bersama anaknya yang paling kecil yaitu Nurwulan. Seketika, Nurwulan lari dari sungai dan meminta tolong kepada orang sekitar. Spontanitas, warga setempat langsung lari ke sungai untuk mencari Ishariyani.
DPRD Asahan, Rippy Hamdani dan Cabup Asahan H. Surya Berikan Semangat Kepada Keluarga Korban
Kesedihan yang meluap terhadap keluarga sedikit terobati dengan kedatangan saudara dan kerabat untuk manghanturkan belasungkawa kepada keluarga.
Selain keluarga dan kerabat, Anggota DPRD Kabupaten Asahan Fraksi Golkar, Rippy Hamdani dan Calon Bupati Asahan, H. Surya, BSc pun tampak berada di lokasi hanyutnya Ishariyani.
"Kami turut berbelasungkawa atas kejadian yang menimpa ibu Ishariyani. Kami harap keluarga yang ditinggalkan bisa tabah dan sabar," kata H. Surya.
Di tempat yang sama, Rippy Hamdani juga menghanturkan kata yang serupa. Ia pun turut memberikan semangat kepada keluarga korban.
"Semoga, ibu Ishariyani cepat ditemukan. Harapan saya kepada keluarga agar senantiasa memperhatikan anak-anaknya. Pastinya anak akan sangat terpukul apabila di tinggal ibunya dengan seketika," ujarnya.
Kronologis Kejadian
Ishariyani diduga hanyut di sungai tersebut, tepatnya di sekitar titik lokasi Kelurahan Tegal Sari, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan.
Saat kejadian, Ishariyani bersama anaknya yang masih kecil sedang mencuci pakaian di aliran sungai silau. Kemudian, tiba-tiba korban jatuh ke sungai.
Dari itu anak korban langsung melaporkan hal tersebut kepada masyarakat. Masyarakat yang mendengar cerita anak korban tersebut langsung menuju lokasi untuk menolong korban.
Sangat disayangkan, hanya pakaian yang dicuci lah yang ditemukan. Sementara korban sudah tidak ditemukan lagi di lokasi, diduga kuat korban telah tenggelam hanyut di aliran sungai.
Selanjutnya, Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan mendapat laporan pada Selasa (24/11) dan langsung berkoordinasi dengan pihak BASARNAS Pos Tanjung Balai untuk operasi pencarian.
Operasi pencarian dilakukan oleh Tim SAR Gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Asahan bersama pihak Basarnas Pos Tanjung Balai dengan cara menyisir aliran sungai dengan menggunakan perahu LCR sebanyak 2 unit serta peralatan pendukung SAR lainnya dari titik awal korban dilaporkan hilang tenggelam hingga radius lebih kurang 5 KM ke arah hilir.
Usaha masih belum membuahkan hasil, hingga saat ini, korban masih belum ditemukan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Sekretaris BPBD Kabupaten Asahan, Khaidir Sinaga AP. Ia mengatakan bahwa pencarian korban untuk sementara dihentikan, mengingat waktu sudah mulai gelap.
"Korban belum ditemukan dan dilanjutkan besok, Kamis (26/11) pagi untuk pencarian hari ketiga sejak korban dilaporkan hilang atau hanyut," kata Khaidir. [Bay]
Penulis : Bayu Sahputra



